Minggu, November 23, 2025
HomeBankBank BNI Targetkan Penyaluran KUR Perumahan Rp250 Miliar

Bank BNI Targetkan Penyaluran KUR Perumahan Rp250 Miliar

Bank BNI terus memperkuat dukungannya untuk sektor perumahan melalui program Kredit Program Perumahan (KPP) yang menyasar para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hingga akhir Oktober 2025, Bank BNI telah menyalurkan pembiayaan untuk sektor ini mencapai Rp40,7 miliar. Pembiayaan ini telah disalurkan untuk 41 pelaku UMKM baik dari sisi pasokan (supply) maupun permintaan (demand).

Penyaluran tersebut terdiri dari Rp28,1 miliar untuk sisi supply kepada tujuh pelaku UMKM dan Rp12,66 miliar untuk sisi demand kepada 34 pelaku UMKM. Capaian ini setara dengan 15,2 persen dari total penyaluran KPP nasional yang menurut data Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah mencapai Rp267 miliar dengan 117 debitur.

“Prorgam KPP hadir untuk memperluas akses pembiayaan di sektor perumahan sekaligus membantu pelaku usaha memperkuat daya saing di sektor riil. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku di sektor perumahan baik dari sisi pasokan maupun permintaan,” ujar Muhammad Iqbal, Direktur Commercial Banking Bank BNI dikutip dari siaran persnya Jumat (14/11).

Melalui program ini Bank BNI akan memastikan para pelaku UMKM dapat tumbuh berkelanjutan sekaligus berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni bagi masyarakat.

Pada sisi supply, KPP bisa mendukung kalangan pengembang, kontraktor, dan pelaku UMKM dalam pengadaan tanah, bahan bangunan, serta barang dan jasa. Sementara pada sisi demand, fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk membeli, membangun, atau merenovasi rumah maupun toko yang mendukung kegiatan usaha.

Program yang resmi diluncurkan pada 21 Oktober 2025 ini memiliki mekanisme serupa dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pelaku UMKM dapat mengajukan pembiayaan melalui kantor cabang maupun kanal digital resmi Bank BNI. Proses pengajuan mencakup analisis, persetujuan, dan pencairan dana yang dijalankan berdasarkan prinsip kehati-hatian perbankan.

Baca juga: BNI Langsung Sediakan Konter KUR Perumahan Saat Sosialisasi untuk Percepat Penyaluran

Dalam menjaga kualitas pembiayaan, Bank BNI menerapkan berbagai langkah mitigasi risiko, di antaranya optimalisasi ekosistem perumahan dengan melibatkan pengembang, kontraktor, dan UMKM bahan bangunan; sinergi dengan pemerintah daerah serta pengembang untuk memastikan legalitas aset dan kelayakan usaha; hingga penggunaan Risk Acceptance Criteria (RAC) dan Credit Scoring System dalam menilai karakter serta kapasitas calon debitur.

Bank BNI juga melakukan monitoring portofolio kredit secara berkala agar tetap sesuai dengan profil risiko perusahaan. Melalui program ini Bank BNI optimistis bisa menyalurkan KUR Perumahan sebesar Rp250 miliar hingga akhir tahun dengan porsi Rp100 miliar di sisi supply dan Rp150 miliar di sisi demand.

Program ini juga bisa menjadi solusi inovatif bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk memiliki rumah yang juga dapat difungsikan sebagai tempat usaha. Sebagai langkah percepatan, Bank BNI juga memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan asosiasi pengembang di seluruh Indonesia.

“Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mempercepat realisasi program perumahan nasional sekaligus mendorong pertumbuhan sektor riil melalui pemberdayaan UMKM. Melalui program ini kami bukan hanya memperkuat ekosistem perumahan tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Iqbal.

Berita Terkait

Ekonomi

Oktober Kredit Properti Mulai Meningkat, Didorong Kredit Real Estat

Penyaluran kredit perbankan masih memprihatinkan. Menurut laporan uang beredar...

Jelang Akhir Tahun, Deposito di Bank Menurun, Tabungan Meningkat

Laporan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia akhir pekan...

Uang Beredar Sedikit Turun, Menkeu Tambah Likuiditas Perbankan Rp76 Triliun

Uang beredar adalah indikator aktivitas ekonomi. Kenaikan atau penurunan...

Berita Terkini