AI Mengubah Lansekap Real Estat Komersial
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan pesat telah mengubah lansekap real estat komersial di Indonesia. Teknologi AI menawarkan owner maupun para pengembang untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat pengalaman penyewa, dan mendorong pertumbuhan net operating income (NOI).
Meskipun adopsinya saat ini masih bertahap, pasar kini menunjukkan peningkatan momentum seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi yang lebih cerdas dan hemat biaya.
Secara global, AI telah berkembang dari sekadar alat otomatisasi menjadi penggerak strategis yang bisa mendukung pengambilan keputusan secara real-time, pemeliharaan prediktif, dan pengoperasian gedung yang cerdas.
Menurut Christina Ng, Head of Facilities Management Colliers, di Indonesia teknologi ini mulai mendapatkan perhatian terutama pada area yang mengonsumsi energi tinggi seperti sistem HVAC (pendingin AC) yang menyumbang hingga 60 persen dari konsumsi energi gedung.
“Peningkatan berbasis AI bisa membantu mengurangi biaya energi hingga 30 persen sekaligus meningkatkan kenyamanan termal dan keandalan sistem. Jadi bukan hanya otomasi tapi juga efisiensi hingga berbagai pengaturan yang bisa disesuaikan,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima housingestate.id Selasa (18/11).
Tim Manajemen Fasilitas Colliers Indonesia juga telah mencatat hasil yang signifikan dari optimalisasi HVAC berbasis AI, termasuk pengendalian suhu yang konsisten dan penghematan energi yang terukur, bahkan pada gedung-gedung yang belum dilengkapi dengan Building Management System (BMS) canggih.
Baca juga: Semua Piranti Elektronik Akan Terkoneksi dan Saling Berkomunikasi
Solusi ini kini semakin banyak ditawarkan melalui model pembiayaan fleksibel seperti skema penghematan bersama (shared savings) yang memungkinkan pemilik gedung melakukan peningkatan tanpa investasi awal.
AI bukan lagi konsep masa depan melainkan solusi praktis berbasis hasil yang memberdayakan pemilik dan pengembang properti untuk meningkatkan kinerja gedung sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan. Melalui hasil yang telah terbukti dan aplikasi yang dapat diskalakan, AI menjadi bagian penting dalam perangkat strategis real estat komersial.
Seiring dengan terus berkembangnya transformasi digital yang membentuk pasar properti Indonesia, adopsi teknologi properti berbasis AI diperkirakan akan terus meningkat. Para pengembang dan pemilik properti berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan berbagai peluang yang tengah muncul.
Peluang itu antara lain meningkatnya permintaan terhadap bangunan hemat energi, menciptakan proposisi nilai baru untuk pengembangan properti komersial dan campuran. Simulasi digital twin dan dukungan penyewaan berbasis AI yang menyederhanakan proses perencanaan dan keterlibatan penyewa.
Kemudian teknologi penghematan biaya operasional (OpEx) yang sejalan dengan sentimen pasar terutama saat pemangku kepentingan lebih memprioritaskan efisiensi biaya dibandingkan investasi modal besar. Selain itu alat AI dengan ROI yang terukur dapat membantu pemilik properti meningkatkan nilai aset sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan responsif bagi penyewa.
“Dengan sektor real estat komersial yang masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi, teknologi AI hadir sebagai pengungkit strategis yang tepat waktu untuk mendorong ketahanan, inovasi, dan pertumbuhan jangka panjang,” pungkas Christina.