Populasi Lebih 37 Juta, Bank BNI Dorong Penyaluran KPR FLPP dan KUR Perumahan di Jawa Tengah
Bank BNI terus melakukan sosialisasi KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan kredit program perumahan (KPP) atau KUR Perumahan. Sosialisasi salah satunya digelar di Semarang, yang merupakan upaya Bank BNI memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Acara yang dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Marurar Sirait, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, BP Tapera, Bank Jateng, dan lainnya ini diikuti oleh 1.000 peserta dari kalangan asosiasi pengembang, kontraktor, toko bahan bangunan, hingga pelaku UMKM.
Direktur Kelembagaan Bank BNI Eko Setyo Nugroho mengatakan, pentingnya sektor perumahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong ekonomi nasional membuat Bank BNI terus mendorong sosialisasi dan penyaluran KPR subsidi.
“Sektor perumahan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan nasional. Rumah bukan sekadar tempat tinggal tapi fondasi bagi kesejahteraan dan produktivitas masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya Rabu (19/11).
Bank BNI menyalurkan KPP melalui dua skema: Kredit Sisi Penyediaan Rumah untuk pengembang dan pelaku usaha sektor perumahan serta Kredit Sisi Permintaan Rumah untuk MBR. Skema ini dijalankan sesuai regulasi terbaru mulai Permenko Perekonomian No. 13/2025, Permen PKP No. 13/2025, hingga PMK No. 65/2025 terkait tata laksana ekosistem dan subsidi bunga.
Baca juga: Bank BNI Targetkan Penyaluran KUR Perumahan Rp250 Miliar
Eko menyebut Jawa Tengah sebagai wilayah prioritas bagi Bank BNI dalam menyalurkan KPP dan FLPP mengingat besarnya potensi provinsi ini dengan populasi lebih dari 37 juta jiwa dan pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran 5 persen per tahun. Pertumbuhan kawasan industri di Kendal, Batang, Tegal, Solo Raya, dan Purwokerto juga terus mendorong permintaan akan hunian yang layak dan terjangkau.
“Data kami menunjukkan, wilayah Jawa Tengah termasuk tiga provinsi dengan penyaluran KPR Sejahtera FLPP tertinggi di Indonesia. Hal ini mencerminkan semangat masyarakat memiliki rumah dan dukungan kuat dari pemerintah daerah,” imbuhnya.
Selain memperluas akses pembiayaan, Program KPP dan FLPP dinilai menciptakan efek ekonomi berganda (multiplier effect) terutama dalam penyerapan tenaga kerja, penguatan rantai pasok, serta pemberdayaan sektor UMKM penyedia bahan bangunan dan jasa konstruksi.
Baca juga: BNI Langsung Sediakan Konter KUR Perumahan Saat Sosialisasi untuk Percepat Penyaluran
Sebagai bagian dari transformasi digital, Bank BNI juga memperkenalkan wondr by BNI, sebuah platform layanan perbankan untuk memudahkan nasabah dalam mengajukan pembiayaan perumahan, melakukan monitoring cicilan, dan bertransaksi secara cepat, aman, serta efisien.
“Komitmen kami dalam mendukung terwujudnya hunian layak merupakan bagian dari gotong royong nasional untuk mencapai target pembangunan tiga juta rumah. Program ini bagi kami bukan sekadar pembiayaan tapi bentuk nyata keadilan sosial dan kesejahteraan yang memberi manfaat ekonomi serta sosial yang berkelanjutan,” pungkasnya.