Sektor properti masih menunjukan sinyal positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Indeks sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga terus menunjukkan sinyal positif. Dalam satu bulan, indeks properti dan real estate naik sekitar 20 persen dan dalam satu tahun tumbuh sekitar 55 persen.

Kondisi ini juga terlihat dari pertumbuhan pembiayaan konsumer di Bank BSI khususnya BSI Griya. Per September 2025, BSI Griya tumbuh 7,22 persen Year-on-Year (yoy) dengan outstanding mencapai Rp 59,49 Triliun. Angka ini menempatkan Bank BSI di posisi Top 6 bank penyalur pembiayaan perumahan secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang sehat.

Menurut Wakil Direktur Utama Bank BSI Bob Tyasika Ananta, segmen konsumer khususnya griya menjadi segmen yang terus dibidik karena perumahan menjadi salah satu sektor yang menjadi prioritas program pemerintah terutama menyediakan perumahan selain tentu saja mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kebutuhan rumah di Indonesia juga terus meningkat dan itu seiring dengan penyaluran di Bank BSI dengan tren positif dengan rerata booking mencapai Rp1 triliun per bulan dan itu didominasi oleh rumah pertama yang harganya Rp500 juta hingga Rp2 miliar,” ujarnya dikutip dari siaran pers Sabtu (22/11).

Selain penyaluran untuk rumah baru maupun secondary, Bank BSI juga memberikan fasilitas pembiayaan perumahan take over, renovasi, maupun kebutuhan lainnya. Ini juga merupakan sinyal positif kalau sektor perumahan sangat diminati oleh masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Bank BSI juga menyalurkan pembiayaan perumahan untuk Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi). Ketua Umum Pengurus Pusat Ikahi Yasardin menyampaiakan terima kasih dan apresiasi kepada Bank BSI yang telah memfasilitasi anggota Ikahi untuk pembiayaan perumahan khususnya kepada hakim dan warga peradilan dengan harga spesial melalui program BSI Griya Hakim.

“Kerja sama ini sangat memudahkan teman-teman hakim untuk memiliki rumah khususnya bagi keluarga hakim muda. Bank BSI juga memberikan kemudahan kepemilikan emas mulai dari Rp50 ribu kepada anggota kami,” katanya.

Baca juga: Bank BSI Dapat Alokasi 10 Ribu KPR FLPP, Dorong Kerja Sama Dengan Ormas

Dengan kondisi ini membuat Bank BSI terus menggiatkan ekspansi untuk kepemilikan rumah sesuai segmen dan profil nasabahnya. Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah layak tinggal dengan skema syariah dan tarif kompetitif, Bank BSI menggandeng berbagai institusi pemerintahan seperti dengan Ikahi.

Penyediaan rumah, jelas Bob, layak menjadi nilai-nilai yang sejalan dengan maqashid syariah. Di sinilah peran Bank BSI untuk menjadi mitra strategis masyarakat untuk penyediaan rumah sebagai kebutuhan pokok dan investasi jangka panjang.

Bank BSI juga menyasar kalangan Gen Z dengan produk BSI Griya yang memiliki tenor jangka panjang hingga 30 tahun. Ini untuk menggarap pangsa pasar yang lebih luas dengan tiering pembiayaan medium size namun masif. Bank BSI juga memberikan berbagai alternatif dengan menggandeng developer yang menyediakan perumahan di lokasi strategis dengan harga kompetitif.

Kerja sama dengan Ikahi juga bukan sekadar untuk pemenuhan target bisnis tapi sebagai langkah konkret perusahaan untuk terus mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan profesional dan aparatur negara.

Para hakim adalah bagian penting Islamic ecosystem dan payroll yang Bank BSI telah bangun khususnya dalam pilar Organisasi Islam dan pilar sosial. Harapannya melalui kerjasama ini Bank BSI bersama IKAHI dapat memfasilitasi pembiayaan lebih dari 9.000 ASN di lingkungan dan civitas IKAHI.

Baca juga: Ancang-ancang Bank BSI Terapkan Pembiayaan Hijau

Bukan hanya menawarkan produk perumahan, Bank BSI juga akan memperkenalkan investasi emas melalui layanan bank bullion yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada akhir Februari 2025, serta perencanaan ibadah haji dan umrah secara terencana.

“Bank BSI menawarkan skema pembiayaan rumah sesuai syariah dengan sistem angsuran yang pasti hingga lunas. Ada beberapa kelebihan yang kami tawarkan seperti bebas biaya provisi, bebas biaya appraisal hingga Rp5 miliar, bebas biaya administrasi, hingga bebas biaya KPR,” pungkas Bob.