Selasa, November 25, 2025
HomeNewsEkonomiBank Indonesia Sudah Salurkan Insentif Rp36,38 Triliun untuk Pembiayaan Hijau

Bank Indonesia Sudah Salurkan Insentif Rp36,38 Triliun untuk Pembiayaan Hijau

Bank Indonesia (BI) menggelar aksi penanaman 37 ribu pohon di berbagai wilayah Indonesia. Gerakan penanaman pohon dilakukan seluruh Kantor Perwakilan BI sebagai upaya berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dioxide (CO₂), gas utama penyebab pemanasan global.

Di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Bali, Minggu (23/11/2025), Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti melakukan penanaman 1.000 pohon bakau. Kegiatan itu disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Menurut Destry, selain penanaman pohon, BI juga terus memperkuat kebijakan yang mendukung ekonomi hijau. Yaitu, melalui pemberian insentif makroprudensial (KLM) kepada bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor berkelanjutan.

Baca juga: Semester I Pembiayaan Hijau Capai Rp39 Triliun untuk Perumahan dan Kendaraan Listrik

Hingga 1 November 2025, insentif KLM yang sudah disalurkan ke perbankan untuk pembiayaan hijau mencapai Rp36.38 triliun termasuk di sektor perumahan.

Selain itu, Bank Indonesia juga mendampingi 159 UMKM hijau melalui pengembangan usaha dan fasilitasi business matching pembiayaan.

Dukungan terhadap ekonomi hijau itu, dilengkapi BI dengan pengembangan Kalkulator Hijau, alat bantu terstandar untuk menghitung estimasi emisi dari berbagai aktivitas ekonomi.

Sebagai upaya menyeimbangkan emisi karbon yang dihasilkan, BI juga telah melakukan pembelian kredit karbon sebesar 150 ton CO₂e.

“Seluruh kebijakan dan inisiatif hijau ini, kami susun untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Destry seperti dikutip keterangan tertulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.

Baca juga: Ini Tantangan Penyaluran Kredit Hijau Menurut OJK

Kredit karbon adalah sertifikat yang mewakili satuan penyerapan emisi gas rumah kaca sebesar 1 ton CO₂e (ekuivalen). Kredit diberikan kepada proyek atau kegiatan yang terbukti menurunkan emisi, seperti proyek energi terbarukan, pengelolaan limbah, atau penanaman pohon.

Kredit karbon dapat dibeli perusahaan di Bursa Efek Indonesia, sebagai penyeimbang (offset) emisi yang sudah dihasilkan perusahaan tersebut dalam operasionalnya.

Carbon offset (pengimbangan karbon) adalah cara mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari sebuah aktivitas melalui kegiatan yang menyerap emisi tersebut, seperti penanaman pohon atau pembelian kredit karbon.

Baca juga: Bank Indonesia Lansir Kalkulator Hijau untuk Mudahkan Hitung Emisi dari Kegiatan Ekonomi

“Ke depan Bank Indonesia akan memperkuat komitmen pengurangan dan pengimbangan karbon, melalui penerapan prinsip keberlanjutan di setiap kegiatan, sekaligus memperluas inisiatif hijau, serta pengembangan Kalkulator Hijau dan dukungan bagi UMKM dalam memperkuat ekonomi sirkular,” pungkas Destry.

Berita Terkait

Ekonomi

Mudahnya Berinvestasi di Sukuk Tabungan, Untung dan Dijamin Negara

Untuk berinvestasi ada banyak model maupun caranya, yang pasti...

Indonesia Jadi Anggota CPTPP, Buka Pasar untuk 590 Juta Jiwa

Indonesia terus memperkuat posisi dalam perekonomian global dengan membangun...

Oktober Kredit Properti Mulai Meningkat, Didorong Kredit Real Estat

Penyaluran kredit perbankan masih memprihatinkan. Menurut laporan uang beredar...

Jelang Akhir Tahun, Deposito di Bank Menurun, Tabungan Meningkat

Laporan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia akhir pekan...

Berita Terkini