Selasa, Desember 30, 2025
HomeBankKredit Bank Mandiri Tumbuh Lebih 13 Persen Jadi Rp1.452 Triliun

Kredit Bank Mandiri Tumbuh Lebih 13 Persen Jadi Rp1.452 Triliun

Per November 2025, Bank Indonesia (BI) menyebut pertumbuhan uang meningkat hingga 8,3 persen. Pergerakan likuiditas domestik yang semakin stabil di penghujung tahun 2025 ini membuka ruang ekspansi bagi beragam sektor industri serta pertumbuhan di berbagai segmen usaha.

Situasi ini berdampak pada kinerja Bank Mandiri yang mencatatkan kinerja solid dan pondasi bisnis terjaga. Berdasarkan laporang keuangan bank only per November 2025, penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 13,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.452 triliun.

Capaian ini berada di atas rata-rata industri pada periode yang sama dan mencerminkan efektivitas strategi pertumbuhan yang dijalankan secara terukur. Selain itu, pertumbuhan kredit berjalan seiring dengan penguatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 15,9 persen (yoy) menjadi Rp1.584 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang positif tersebut, total aset Bank Mandiri (bank only) turut naik mencapai Rp2.120 triliun atau tumbuh 14,6 persen secara tahunan. Kinerja tersebut menegaskan daya tahan model bisnis Bank Mandiri di tengah dinamika global, termasuk volatilitas pasar keuangan, normalisasi likuiditas, serta penyesuaian arah suku bunga sepanjang 2025.

“Bank Mandiri menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan penguatan fundamental. Pengalaman menghadapi berbagai siklus ekonomi menjadi landasan kami dalam memperkuat manajemen risiko, permodalan, serta kesiapan operasional,” ujar Novita Widya Anggraini, Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri melalui siaran persnya Senin (29/12).

Baca juga: Konsisten Positif, Kinerja Bank Mandiri Jelang Tutup Tahun

Konsistensi kinerja ini merupakan hasil dari strategi pertumbuhan yang dijalankan secara disiplin dan terukur. Arah kebijakan bisnis juga tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan dan Bank Mandiri melihat prospek ekonomi nasional yang tetap terjaga sebagai peluang untuk mempertahankan kinerja yang solid.

Momentum positif juga tercermin pada kualitas aset. Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri tercatat 0,99 persen per November 2025 dan menunjukkan perbaikan yang konsisten, didukung oleh tingkat pencadangan yang memadai dengan coverage ratio mencapai sekitar 260 persen.

Kualitas aset yang terjaga tersebut mendorong penurunan beban pencadangan sebesar 36 persen secara tahunan yang secara langsung memberikan ruang bagi penguatan kinerja yang semakin berkelanjutan.

Novita melanjutkan, fokus perusahaan ke depan tetap pada keberlanjutan kinerja jangka panjang. Fokus Bank Mandiri juga tetap pada keberlanjutan kinerja jangka panjang dan dengan fundamental bisnis yang terjaga.

“Kami optimistis dapat mempertahankan kinerja yang solid hingga akhir tahun sekaligus menyiapkan basis pertumbuhan yang sehat untuk periode berikutnya melalui penguatan strategi bisnis dan digitalisasi, serta likuiditas, kualitas aset, dan permodalan yang berada pada level yang memadai,” bebernya.

Berita Terkait

Ekonomi

Jelang Tutup Tahun, Modal Asing Ramai Masuk ke RI

Menjelang tutup tahun, modal asing portofolio ramai memasuki Indonesia....

Saham Sebagai Instrumen Investasi, Seperti Apa?

Dalam dunia investasi, saham merupakan salah satu instrumen yang...

Bunga Bank Sudah Turun, Tapi Kredit Tetap Lesu, Paling Payah Kredit UMKM

Bunga kredit dan simpanan masyarakat di perbankan terus menurun...

Transaksi Program Belanja Nasional Ditargetkan Rp110 Triliun

Pemerintah menargetkan transaksi belanja masyarakat melalui berbagai program belanja...

Berita Terkini