Kondotel di Puncak Semakin Semarak

Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih memiliki daya tarik kuat untuk pengembangan hotel. Kawasan ini menjadi destinasi utama warga Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) pada akhir pekan. Untuk menangkap peluang itu PT Tritunggal Agung Propertindo (TAP) membangun kondominium hotel (kondotel) Grand Dafam di Cisarua. Grand Dafam Cisarua (GDC) akan dikelola operator hotel lokal Dafam menjadi hotel bintang empat.

Menurut Managing Director TAP Andy Surya Jap, Puncak cukup menjanjikan untuk bisnis perhotelan karena menjadi sebagai destinasi utama liburan tidak akan pernah sepi karena itu bisnis hotel khususnya di kawasan ini akan tetap baik. Pembangunan GDC akan dimulai Februari 2016 selama 1,5 tahun.
“Bisnis perhotelan di Puncak cukup menjanjikan, kita bisa lihat Taman Safari pengunjungnya tidak pernah sepi. Selain itu banyak perusahaan yang melakukan meeting dan pelatihan. Karena itu sekarang timing-nya tepat untuk meluncurkan produk kondotel,” ujar Managing Director TAP Andy Surya Jap kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (12/8).
Optimisme Andy didasari pengalaman TAP mengoperasikan vila di Cisarua yang tidak pernah kosong. Menurutnya, hingga akhir 2015 vila tersebut sudah full book. Lokasi GDC di Jl Raya Puncak, sekitar 5 km dari exit tol Ciawi. Kondotel setinggi sembilan lantai itu akan dibangun di lahan seluas 1,5 ha. Dari 234 unit yang dijual hanya 200 unit, sisanya dipertahankan menjadi aset perusahaan. Investasi untuk membangun proyek ini sekitar Rp375 miliar. Andy menyebutkan pada tahun pertama okupansinya diprediksi mencapai 65 persen. Pembagian keuntungannya 65 investor, 35 persen operator.
Kamarnya terdiri atas tipe deluxe, executive, executive balcony, junior suite. Harganya mulai Rp800 jutaan dengan jaminan return on investment (ROI) 9 persen per tahun selama dua tahun pertama (untuk 50 pembeli pertama). Pembeli selanjutnya hanya dijamin satu tahun. Tarif kamarnya mulai Rp800 ribu per malam.
“Kami juga memberikan buyback guarantee 150 persen setelah hotel dioperasikan lima tahun di luar dari pendapatan sewa hotel. Saat soft launching kami sudah membukukan penjualan 10 persen,” ujar Andy.