Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiMenkeu: Semester Dua Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu: Semester Dua Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 5,2 Persen

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintah akan memperhatikan faktor-faktor pendorong pertumbuhan ekonomi agar target pertumbuhan 5,2 persen dapat tercapai pada semester II-2024.

“Konsumsi, investasi, ekspor, impor, akan kita perhatikan di semester dua, agar pertumbuhan ekonomi terjaga pada tingkat 5,1 (persen) hingga bahkan kalau bisa 5,2 (persen),” kata Menkeu dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/8/2024), seperti dikutip keterangan tertulis Kemenkeu.

Sri Mulyani menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 mencapai 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy), dibanding kuartal I yang tercatat 5,11 persen.

Pertumbuhan itu ditopang permintaan domestik dan peningkatan ekspor. Konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi (dari sisi pengeluaran), tumbuh 4,93 persen (yoy), lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang di atas 5 persen.

Menurut Menkeu, daya beli masyarakat masih terjaga seiring terkendalinya inflasi, kenaikan gaji ASN, pemberian gaji ke-13 dengan tunjangan kinerja 100 persen, serta penciptaan lapangan kerja baru yang lebih besar di awal 2024 sebanyak 3,55 juta.

Sementara konsumsi pemerintah tumbuh 1,42 persen, didukung penyerapan belanja modal dan barang yang cukup tinggi, masing-masing 39,5 persen dan 6,1 persen.

Pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menguat 4,43 persen (yoy), ditopang pertumbuhan investasi bangunan 5,31 persen.

“Salah satu faktor pendorong peningkatan investasi, adalah penyerapan belanja modal pemerintah yang tinggi terkait penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan IKN,” ujar Menkeu.

Kebijakan insentif PPN untuk sektor perumahan, mendorong peningkatan aktivitas konstruksi properti. Aktivitas investasi swasta juga masih kuat.

Terlihat dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang tumbuh 22,49 persen, serta Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang berada di zona ekspansi sepanjang triwulan II.

Dari sisi produksi, semua sektor tumbuh positif pada triwulan II-2024. Manufaktur tumbuh 3,95 persen (yoy). Industri-industri terkait hilirisasi, seperti industri pengolahan logam dasar dan industri barang galian bukan logam, tumbuh tinggi.

“Industri makanan dan minuman yang menjadi kontributor terbesar sektor manufaktur tumbuh 5,53 persen,” kata Menkeu. Sedangkan sektor perdagangan tumbuh 4,86 persen (yoy) sejalan dengan konsumsi masyarakat yang masih kuat.

Baca juga: Kuartal II 2024 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun

Sektor lain seperti pertanian, kehutanan, perikanan, pariwisata, transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum, juga tumbuh positif pada triwulan II-2024. Yang melambat sektor pertambangan, terutama terkait penurunan produksi migas dan batubara.

Kinerja pertumbuhan ekonomi yang resilien dan konsisten di atas 5 persen, memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Pengangguran (terbuka) menurun dari 5,45 persen tahun 2023 menjadi 4,82 persen tahun ini. Tingkat kemiskinan juga terus menurun dari 9,36 persen menjadi 9,03 persen.

Penciptaan lapangan kerja di tahun 2024 mencapai 3,55 juta orang, meningkat dari sebelumnya 3,02 juta, yang akan terus memperkuat daya beli masyarakat ke depan.

“Pemerintah akan terus memantau risiko stagnasi perekonomian global yang diperkirakan masih berlanjut sepanjang tahun ini. APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi, agar target pertumbuhan 5,2 persen dapat tercapai,” kata Menkeu.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini