Lembaga Keuangan Jangan Cuma Jualan, Tapi Juga Memberikan Edukasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggalakkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan generasi digital (milenial dan Gen-Z).
Salah satunya melalui event Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang dibuka Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar akhir pekan lalu di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mengutip keterangan tertulis OJK Senin (9/10/2024), Mahendra menyatakan, BIK diselenggarakan guna memperluas akses masyarakat, terutama kaum digital (Gen Z dan milenial), terhadap jasa keuangan formal secara lebih bertanggung jawab dan produktif.
Akses atau inklusi keuangan yang lebih luas, bertangungjawab dan produktif, diharapkan membuka basis ekonomi baru di daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat perekonomian nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, dalam acara yang sama menyatakan, perkembangan teknologi informasi sangat memudahkan orang mengakses produk dan layanan jasa keuangan.
Namun, kemudahan itu juga diikuti oleh berbagai risiko. Antara lain meningkatnya kejahatan di sektor jasa keuangan yang dapat merugikan masyarakat.
Karena itu OJK mendorong perluasan inklusi keuangan yang selalu disertai dengan literasi, dan diarahkan pada hal yang lebih produktif seperti investasi.
“Jadi, ketika menjalankan bisnis, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) diimbau untuk tidak hanya mengedepankan penjualan, tapi juga memerhatikan faktor edukasi,” kata Friderica.
Baca juga: OJK Genjot Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Lewat Anak Muda
BIK 2024 merupakan bagian dari program GENCARKAN yang diinisiasi OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
BIK 2024 di Balikpapan menghadirkan 68 booth penyelnggara jasa keuangan, regulator, UMKM, dan lembaga terkait lain. Rangkaian BIK 2024 juga digelar di seluruh Indonesia, melibatkan 35 Kantor OJK Daerah.
BIK 2024 diharapkan meningkat 10 persen dibanding BIK 2023, dengan target 3.100 kegiatan dan 2 juta peserta. Sedangkan target capaian akses keuangan BIK 2024 mencapai 8,7 juta akses produk dan layanan jasa keuangan.