Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (SBPO) yang dirilis beberapa hari melaporkan, mendekati akhir tahun perbankan sudah dapat memproyeksikan pencapaian penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di tengah kondisi ekonomi saat ini.

“Berdasarkan hasil SBPO, mayoritas responden optimis memproyeksikan target kredit dan DPK dapat tercapai sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini,” tulis hasil survei tersebut.

Sementara sebagian kecil bank pesimis bisa mencapai target pertumbuhan penyaluran kredit dan DPK sesuai dengan rencana bisnisnya.

Alasannya, pertumbuhan kelas menengah ke bawah masih terbatas, sehingga pertumbuhan pendapatan melambat yang berpengaruh terhadap permintaan kredit dan penghimpunan DPK. Faktor lain, persaingan suku bunga yang cukup ketat antar bank.

Selain itu, menurut hasil SBPO triwulan IV 2024, sebagian besar responden juga optimis target penyaluran kredit UMKM tahun ini akan tercapai. Sedangkan sebagian bank responden memproyeksikan target penyaluran kredit UMKM tidak akan tercapai.

Terutama karena kondisi perekonomian kurang kondusif dan daya beli masyarakat yang menurun. Penurunan daya beli itu membuat permintaan terhadap produk dan layanan UMKM juga melemah, yang membuat pendapatan berkurang sehingga kemampuan bayar UMKM jadi terbatas.

Penyebab lain, tingginya target kredit yang ditetapkan bank sehingga sulit dicapai, dan penetrasi produk impor yang makin dalam merebut pasar dalam negeri, mengalahkan produk UMKM.

Baca juga: Triwulan III Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 15,54 Persen

Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) langsung pada November 2024 diprediksi berdampak positif, tapi hanya bagi ekonomi lokal. Terutama melalui peningkatan konsumsi dan aktivitas di sektor-sektor seperti UMKM, transportasi, percetakan, akomodasi, makanan, dan hiburan.

Terhadap ekonomi secara nasional, dampak PILKADA diperkirakan tidak signifikan seperti pilpres. PILKADA juga meningkatkan permintaan kredit, namun tidak signifikan dan bersifat musiman.

Karena itu semua, optimisme perbankan memandang kinerjanya pada triwulan IV merosot. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) triwulan IV sebesar 81 dibanding 86 pada triwulan III.

Dari empat komponen pembentuk IEK (kredit, DPK, keuntungan, dan modal), hanya indeks kredit yang meningkat dari 90 menjadi 92.

Sedangkan indeks DPK, keuntungan, dan modal melorot masing-masing dari 90 menjadi 77, dari 81 menjadi 75, dan dari 85 menjadi 80.