Senin, Oktober 20, 2025
HomeGaya HidupAksesorisPotensi Besar dari Sektor Kerajinan dan Furnitur

Potensi Besar dari Sektor Kerajinan dan Furnitur

Di tengah kondisi geopolitik dunia yang berubah, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tetap optimistis industri mebel dan kerajinan Indonesia masih akan tetap bertumbuh dengan baik.

Industri furnitur tercatat terus memperlihatkan kinerja positif dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Data Expert Market Research menyatakan nilai pasar furnitur global tahun 2024 mencapai US$660 miliar dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 4,9 perse pada periode 2025 hingga 2034.

Dengan data ini, penyelenggaraan pameran internasional menjadi sebuah hal yang signifikan untuk mendukung potensi pertumbuhan industri furnitur Indonesia. Menurut Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, industri furnitur bisa terus berinovasi dalam hal desain, penggunaan bahan baku dan bahan baku penolong ramah lingkungan, menerapkan teknologi yang lebih efisien, dan menerapkan konsep sirkular ekonomi.

“Dengan upaya maksimal dari seluruh pelaku industri dan dukungan dari stakeholder terkait, saya optimistis kita akan bisa meningkatkan produktivitas industry furnitur yang meningkatkan ekspor dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” ujarnya saat membuka pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 di Jakarta pekan ini.

Kementerian Perindustrian juga telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan industri furnitur antara lain dengan memfasilitasi ketersediaan bahan baku, memfasilitasi ketersediaan SDM, memfasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, memfasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta memfasilitasi iklim usaha dan investasi.

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur mengatakan, industri mebel dan kerajinan adalah industri yang sangat strategis karena selain sebagai industri padat karya, industri ini juga merupakan industri berbasis kreatif yang mampu bertahan lama dan untuk itu perlu dukungan pemerintah terkaiti regulasi.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu dalam hal regulasi yang menghambat pertumbuhan industri misalnya terkait Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang mestinya bisa dilakukan di hulu saja dan sudah cukup menunjukkan industri mebel kita sadar akan lingkungan,” katanya.

Baca juga: Konsisten 1 Dekade, Pameran Furnitur dan Kerajinan Internasional Hadir Maret

Regulasi yang memudahkan pelaku industri akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan. Meskipun secara global masih ada perlambatan ekonomi dan permintaan akibat perubahan geopolitik, HIMKI sangat optimistis kalau industri ini tetap bisa bertumbuh. Sampai dengan November 2024, ekspor produk mebel dan kerajinan mencapai US$2,37 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai US$2,22 miliar.

Momentum penyelenggaraan IFEX juga bisa dioptimalkan untuk memperkenalkan produk furnitur Indonesia ke pasar-pasar alternatif seluruh dunia. Terlebih pada tahun ini genap satu dekade IFEX membantu mempromosikan produk unggulan furnitur Indonesia ke pasar internasional. IFEX juga telah menjadi salah satu tujuan utama para buyers internasional dan merupakan bagian dari Asia Furniture Show Circle.

IFEX 2025 ditargetkan mampu menarik 14 ribu pengunjung dari lebih dari 100 negara di dunia. IFEX juga diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor industri furnitur dan kerajinan.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini