Qatar Memulai Realisasi Proyek 1 Juta Rumah di Indonesia, Tahap Awal 100.000 Unit

Al Qilaa International (Qatar) memulai realisasi pembangunan 1 juta rumah di Indonesia, sebagai bentuk dukungan terhadap program 3 juta rumah pemerintahan Presiden Prabowo Subainto.
Pada tahap awal Al Qilaa akan membangun 100.000 unit. Nota kesepahaman (MoU) pembiayaan pembangunannya sudah diteken di Doha, Qatar, awal April dengan Bank BTN, disaksikan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah.
Untuk pembiayaan pembangunan 100.000 unit hunian itu, Al Qilaa menganggarkan investasi total lebih dari USD2 miliar atau sekitar USD20.000 (sekitar Rp325 juta) per unit.
Kamis (26/6/2025) di Jakarta, Chairman PT Al Qilaa International Indonesia Sheikh Abdulaziz Al-Thani, me-launching proyek 100.000 rumah berupa hunian vertikal atau apartemen itu, dengan fase awal pengembangan sebanyak 50.000 unit.
Ia didampingi Ketua Satgas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo, Wamen PKP Fahri Hamzah, Wakil Menteri BUMN/COO Danantara Dony Oskaria, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, Presiden Direktur PT China Communications Construction Indonesia Zhang Huaping, Presiden Direktur Risjadson Land Stefan Mahir, dan Presiden Direktur DLS Consultancy Pte. Ltd Eugene Seah.
“Pengembangan fase pertama akan memakan waktu sekitar dua tahun. Setelah itu kami akan lanjutkan ke fase dua 50 ribu unit. Semua apartemen akan dilengkapi fasilitas umum dan smart home system dari Indosat (milik Ooredoo Qatar),” katanya. Belum disebutkan kapan pembangunan proyek dimulai, dengan alasan menunggu semua perizinan rampung.

Baca juga: Qatar Tambah Komitmen Bangun 5 Juta Rumah Lagi
Belum dinyatakan juga secara resmi lokasi proyek, jumlah menara apartemen, jumlah unit, dan tipe-tipe unit yang ditawarkan. Tapi, dari gambar-gambar yang dipajang di lokasi launching di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, lokasi proyek 1 juta rumah pertama Al Qilaa itu ada di Kampung Bandan, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Vice of Chief Executive Officer PT Risjadson Land Abdulbar Mansoer kepada housingestate.id usai launching menyatakan, pengembangan apartemen di Kampung Bandan akan dimulai sebanyak 14 menara mencakup 16.000 unit hunian. Tipe unitnya mulai 24 m2 (net) satu kamar tidur sampai 61 m2 tiga kamar.
Harganya belum disebutkan, tapi Abdulaziz meyakinkan akan cukup terjangkau. “Tunggulan 1-2 bulan lagi, anda akan mengetahui (harga)-nya,” ungkap pria yang saudaranya menurut Hashim merupakan menteri pertahanan Qatar itu.
Baca juga: Qatar Gandeng BTN Kembangkan 100.000 Unit Hunian
Abdulaziz menambahkan, Al Qilaa tidak terlalu memperhitungkan keuntungan dari proyek 1 juta rumah ini.

Al Qilaa akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam proyek ini. Yaitu, BTN untuk pembiayaan, serta PT China Communications Construction Indonesia (CCCI) dan Risjadson Land untuk konstruksi, dan DLS Consultancy Pte. Ltd sebagai konsultan.
Mengulangi keterangan beberapa bulan sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyebutkan, lokasi proyek 1 juta hunian yang dikembangkan Qatar akan menggunakan lahan-lahan milik negara cq BUMN.
“Seperti lahan yang dimiliki PT Kereta Api, Perumnas, Pertamina, PTPN, RRI, dan lain-lain,” ungkap adik Presiden Prabowo Subianto itu.
Ia menambahkan proyek 1 juta rumah dari Al Qilaa ini penting, karena ada 15 juta keluarga yang belum memiliki hunian sendiri, ditambah 26 juta keluarga yang masih menghuni rumah tidak layak huni (RTLH).