Lebih dari separuh lahan dimanfaatkan untuk kebun dengan tanaman obat-obatan, tempat pengolahan sampah, dan memelihara 10 ekor unggas.
HousingEstate, Jakarta - Memiliki rumah dengan kebun yang luas sudah lama menjadi cita-cita Jarot Wijanarko (49). Nostalgia di kampung halaman dan kegemaran bercocok tanam mendorongnya mewujudkan rumah impian itu bersama istrinya Esther Setiawati.
Area taman rumahnya yang luas diisi gazebo dan tempat-tempat duduk terbuka untuk bercengkrama di sore hari. Sebagian lahan dipasang bebatuan untuk refleksi kaki. Di situ pula ia melepaskan 10 ekor unggas peliharaan, yakni pasangan angsa, ayam kampung, ayam mutiara, ayam kate, bebek dan enam pasang burung merpati.

Esther Setiawati dan Jarot Wijanarko
Kini setiap hari Jarot dan keluarga bisa menikmati suara-suara unggas yang bersahut- sahutan indah di halaman rumahnya yang luas. Kupu-kupu dan serangga juga berdatangan di pagi hari.
Jarot punya strategi tersendiri untuk mendapatkan lahan besar dengan anggaran yang terjangkau. Ia membidik penjualan kaveling-kaveling sisa di perumahan yang ditawarkan developer dengan harga miring.
Pilihannya jatuh pada dua kaveling pojok di kawasan perumahan Bintaro Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Banten). Orang biasa menyebut kaveling yang menghadap jalan ini sebagai tusuk sate. Lahan seluas 1300 m2 itu dibelinya tahun 2004 seharga Rp600 ribu/m2. Baru tahun 2008 pendiri sekolah Happy Holy Kids dan bisnis MLM IFA itu mulai membangun rumahnya hingga resmi dihuni awal 2009.
Next : Tanaman obat dan unggas