HousingEstate, Jakarta - Jalan tol Trans Sumatera yang menjadi program pembangunan infrastruktur pemerintah pusat di Pulau Sumatera dimulai pembangunannya. Jalan tol Medan-Binjai ini merupakan bagian dari 23 ruas tol Trans Sumatera yang akan dibangun sepanjang 2.600 km. Dari 23 ruas tol ini ada empat ruas yang menjadi prioritas.
“Ruas Medan – Binjai merupakan satu dari empat ruas jalan tol yang diprioritaskan. Keberadaan jalan ini akan sangat strategis untuk menunjang aktifitas ekonomi dan social, selain meningkatkan konektivitas kawasan di Sumatera,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung pada acara pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pembangunan jalan tol Medan-Binjai di Medan, Jumat (10/10). Pada acara tersebut Menko Perokonomian didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak.
Menurut Hermanto, jalan tol ini akan terkoneksi dengan jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa yang sudah beroperasi dan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang sedang dalam tahap konstruksi. Ruas Medan – Binjai termasuk tiga ruas yang menjadi prioritas pembangunannya dikerjakan perusahaan BUMN Hutama Karya.
Ruas Medan-Binjai dibangun sepanjang 17 km dengan investasi Rp1,6 triliun. Prioritas kedua ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km dengan investasi Rp3,6 triliun. Ruas ketiga Pekanbaru-Dumai (135 km) dan keempat Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km) masing-masing menelan investasi Rp14,2 triliun dan Rp16,9 triliun. Ruas Medan-Binjai pembangunannya harus sudah selesai tahun 2017.
Menurut Chairul, pembangunan ruas Pekanbaru-Dumai dan Bakauheni-Terbanggi Besar akan dimulai setelah dua ruas tol lainnya selesai. Kepada Hutama Karya Chairul mengingatkan agar setelah jalan tol ini selesai dibangun segera dijual kepada investor atau pihak swasta. “Jadi, jalan tol ini kita jual, tidak perlu dikelola. Nanti dananya kita pakai lagi untuk membangun ruas yang lain,” tandasnya.