HousingEstate, Jakarta - Jakarta, housing-estate.com–Tahun depan penataan interior dengan furnitur modern bernuansa abad pertengahan (mid-centuries modern) akan diminati konsumen Indonesia. Furnitur mengambil gaya tahun 50 sampai 70-an namun lebih simpel, bersih, dengan warna-warna natural yang cenderung cerah. Pendapat itu disampaikan Krisna Pradipta, Head of Product Designer Fabelio, destinasi belanja furnitur online lokal, kepada wartawan di Fabelio Experience Centre, Senayan City, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Ciri furnitur bergaya jadul itu antara lain kaki-kaki yang ramping dan agak melebar ke arah luar, dan dibuat dari material kayu dan/atau campuran kayu dengan bahan lain seperti logam dan kain. Prediksi tren penataan furnitur ala Fabelio itu didapat dari hasil pengamatan terhadap perkembangan sosial ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia serta karya desain dari berbagai belahan dunia.
“Penataan furnitur ala abad pertengahan dengan desain bergaya minimalis itu makin diminati, karena munculnya banyak kafe dan resto dengan ambience (suasana ruang) tematik yang selaras dengan gaya tersebut, yang kemudian menjadi inspirasi masyarakat terutama kalangan menengah,” katanya.
Kalangan menengah yang umumnya berusia muda disebut secara khusus, karena akan menjadi pasar utama berbagai produk termasuk produk furnitur, karena populasi dan kesejahteraannya yang terus meningkat. Studi Bank Dunia 2011 menyebut, kelas menengah Indonesia akan mencapai 141 juta tahun 2030.
Pilihan terhadap furnitur kompak dengan warna sederhana dan tampilan bersih itu juga didukung oleh perkembangan hunian yang kian kompak, yang memaksa penghuninya mencari produk furnitur dengan bentuk yang efisien, mengedepankan fungsi atau bahkan dual atau multifungsi, dan dibuat dari material yang tahan lama seperti kayu solid, agar ruang tetap terasa lapang dan furnitur bisa dipakai dalam jangka lebih panjang.
Bagaskoro Adhisuardhana, Business Development Manager Fabelio, menambahkan, furnitur bergaya retro itu ngetren lagi karena perabot itu dulu memang didesain mengikuti fungsi atau kegunaan (form follow function). “Sekarang hits lagi karena selaras dengan perkembangan hunian yang makin kompak, selain cocok dengan selera kalangan muda yang cenderung menyukai sesuatu yang simpel,” jelasnya.
Audy Dania, Interior Designer dan Visual Merchandiser Fabelio, menyebutkan, gaya perabot mid–century ada nuansa jadul-nya tapi lebih simpel dan modern tanpa banyak printilan, mengedepankan fungsi dan efisiensi namun tetap stylish, dan cenderung berbentuk kotak agar mendukung pemanfaatan ruang secara optimal. Karena kecenderungan itu, jangan heran sofa terbilang perabot yang paling laku di Fabelio. “Sofa itu core banget di rumah (kompak), karena bisa dipakai untuk duduk, tidur, kerja, dan lain-lain (multifungsi),” katanya.
Fabelio mengakui menerima banyak permintaan penyesuaian ukuran dan warna furnitur (custom) dengan ukuran dan gaya rumah konsumen, terutama pada tiga produk paling favorit: Java coffee table, sofa Taby dua dudukan, dan credenza (meja kecil) Morissey. Fabelio ikut serta dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016, sepanjang 12–14 Desember 2016 dengan menjanjikan diskon harga sampai 61%.