HousingEstate, Jakarta - Dapur (bersama kamar mandi) adalah ruang di rumah yang dinding dan lantainya lazim dilapisi tegel keramik. Pada dinding pelapisan biasanya dilakukan pada satu atau dua bidangnya saja. Itu juga tidak menutup semua area pada satu dua bidang itu tapi hanya sebagiannya.

Menurut Jusmery Chandra, Direktur Utama PT Puri Kemenangan Jaya, produsen keramik batu alam Centro, untuk lapisan dinding gunakan keramik dengan finishing glossy (mengilat) supaya mudah dibersihkan bila terkena minyak, bumbu dapur atau sisa-sisa makanan. Sebaliknya untuk lantai pilih keramik yang kesat dengan finishing doff atau matt (tidak mengilat). “Supaya kita tidak terpeleset saat memasak,” kata Mery.

Pendapat senada diutarakan Fransisca Giovanca, Product Asisstant Manager PT Satyaraya Keramindoindah, produsen keramik Roman. “Permukaan glossy pada wall tile (keramik dinding) akan memudahkan dinding (keramik) dibersihkan dari noda minyak atau bumbu dapur,” ujarnya.

Mengenai warna, Mery menyarankan yang cerah baik untuk dinding maupun lantai. Walaupun tidak harus, bentuk tegel keramiknya sebaiknya square (persegi empat sama sisi) untuk lantai, dan persegi panjang untuk dinding agar terlihat lebih dinamis. “Untuk rumah kecil keramik ukuran 40 x 40 sudah cukup untuk lantai, sedangkan untuk dinding yang 20 x 40,” jelasnya.

Pilihan tegel keramik untuk lantai dapur banyak ditawarkan produsen, karena ukuran, motif dan warnanya secara umum tidak berbeda dengan keramik untuk ruang lain. Beberapa produsen seperti Centro memasarkan keramik untuk lantai dapur yang bercorak seperti tipe Louvre Beige yang simpel dan Versailles Brown yang lebih ramai (keduanya dari seri Centrino). “Pilihan tergantung gaya dapur (dan rumah),” kata Mery. Centrino dijual Rp60 – 80 ribuan/boks.

Lebih terbatas

Sedangkan untuk dinding pilihannya lebih spesifik dan terbatas. Centro misalnya, menawarkan motif batu bata melalui tipe Armani Beige Facelift (40 x 40) dari seri Maestro, serta tipe Nero (square 25 x 25) dengan motif mozaik kotak-kotak bergambar kombinasi fauna, flora, bangunan, dan lain-lain, dari seri New Cenit. Kalau Maestro dijual Rp50–70 ribuan/boks, New Cenit yang permukaannya di-emboss (timbul) Rp90–120 ribuan. Khusus untuk dinding, Mery menyarankan menggunakan keramik yang berpinggul, untuk lantai yang presisi (rectified) yang nat-nya halus. Nat adalah garis tipis yang terbentuk dari pertemuan antar-tegel keramik saat diaplikasikan.

Fransisca menyetujui pendapat ini. “Dengan keramik rectified, aplikasi menjadi lebih rapi dan rata,” katanya. Keramik rectified adalah keramik yang setiap sisinya dipotong lagi setelah diproduksi sehingga presisi dan rata. Itulah yang membuat nat-nya halus saat diaplikasikan karena pertemuan antar-tegel keramik benar-benar rapat. Tentu saja harga keramik rectified lebih mahal dibanding yang berpinggul.

Pilihan keramik dinding dapur lain ditawarkan PT Mulia Keramik Indah Raya melalui tipe Azalea dari seri Signature berukuran 25 x 40 dengan permukaan glossy. Motifnya fauna (sekumpulan burung) dengan warna hijau dan aksen putih polos di bagian tengah. Aplikasikan hanya di salah satu atau dua bidang dinding saja di dapur. Azalea dijual Rp70–75 ribuan per boks (enam keping).

Lantai vintage

Sementara Roman menawarkan beberapa tipe untuk melapisi dinding dapur. Seperti seri Polka berukuran 20 x 40 dengan corak bulatan-bulatan hitam-putih (white and black) polkadot atau hitam-putih polos. Keramik bisa diaplikasikan pada satu atau dua bidang dinding, dikombinasi dengan tipe inserto Cuisine A dan B berukuran sama bergambar peralatan memasak. Inserto adalah keramik yang berfungsi sebagai jeda (pembatas) dengan keramik utama di sebuah ruang sekaligus menjadi aksen.

Agar matching, Roman menyarankan pilihan keramik lantainya yang polos atau menyerupai batu alam dengan warna terang seperti putih atau abu-abu tua berukuran 20 x 20 atau 40 x 40. Koleksi lain Roman untuk dinding dapur adalah Rhapsody dengan warna-warna ngejreng seperti merah (Rosso), oranye (Arancio), kuning (Giallo), hijau (Verde) dan ungu (Lavender) polos berukuran 25 x 50, yang bisa dikombinasi dengan keramik inserto 25 x 50 bermotif bunga-bunga dan bulatan-bulatan berwarna ceria. Rekomendasi keramik lantainya pun yang berwarna terang.

Di luar itu Roman menawarkan granite tile baru Vintage mood yang memberi kesan serupa lantai tegel saat diaplikasikan. “Cocok untuk lantai dapur,” kata Fransisca. Tipenya dMonkada dan dDutch berukuran 60 x 60 untuk dapur yang luas, serta dBaltic, dChiazza, dan dPersia berukuran 30 x 30 untuk dapur kecil. Khusus tipe dBaltic terdiri dari dua boks. Satu boks berisi 12 keping untuk area lantai utama termasuk bagian pinggirnya, satu boks lagi berisi empat keping untuk area pojok. “Setelah terpasang keramik akan tampil serupa karpet,” jelasnya. Sementara dChiazza dan dPersia yang satu boksnya berisi 12 keping motifnya random (acak). Seri keramik lantai rectified ini di-finishing matt.