HousingEstate, Jakarta - Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan, adalah wilayah di Provinsi Banten yang menjadi lokasi banyak proyek berskala besar atau kota baru (township), seperti Bintaro Jaya (2.321 ha), Alam Sutera (900 ha), BSD City (6.000 ha), dan Vila Dago (150 ha). Di dekatnya juga masih ada proyek besar lain seperti Summarecon Serpong (700 ha), Paramount Land (700 ha) dan Serpong Natura (205 ha). Semuanya menyediakan ratusan ribu unit rumah dan apartemen, tapi anehnya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan yang beribukota di Pamulang, Ciputat, itu kesulitan menyediakan hunian bagi para pegawainya.
“Di Tangsel banyak rumah dibangun pengembang besar, tapi itu tidak membuat kami punya dana melimpah untuk menyediakan rumah murah (bagi PNS Tangsel). Saat ini banyak pegawai kami yang belum punya rumah layak huni,” kata Airin Rachmi Diany, Walikota Tangerang Selatan saat berkunjung ke kantor Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) di Jakarta, Kamis (3/8).
Bahkan, total sampai saat ini sekitar 3.000 PNS Tangsel belum punya rumah sendiri. “Kami masih terus mendata PNS yang belum punya rumah untuk nanti diupayakan supaya bisa punya. Kunjungan ke Ditjen Penyediaan Perumahan ini salah satu upaya itu,” lanjutnya. Untuk rumah para PNS itu, Airin telah menyediakan lahan di Kelurahan Lengkong Wetan, Serpong, yang berdekatan dengan rencana pembangunan jalan tol JORR 2 Serpong–Kunciran–Bandara.
Luas lahan mencapai 46.455 m2 (4,64 ha), tapi lokasinya terpisah-pisah dengan luas masing-masing 7.738 m2, 3.077 m2, 15.181 m2, 1.783 m2, 3.578 m2, dan 15.098 m2. Bentuk hunian yang akan dikembangkan di atas lahan-lahan itu antara lain apartemen atau rumah susun sewa (rusunawa) Lengkong sebanyak empat menara di atas tanah 4.255 m2 berisi 865 unit hunian. “Aset tanah kami itu dikelilingi lahan milik BSD City. Kami sedang upayakan membebaskan lahan untuk akses ke lokasi. Sekarang akses jalannya cuma tiga meter, perlu diperluas. Kami berharap bisa dapat perizinan yang lebih tinggi dari lima lantai karena harga lahannya sudah mahal. Sayang kalau hanya lima lantai,” pungkasnya.