HousingEstate, Jakarta - Perusahaan riset, konsultan, dan manajemen properti asal Amerika, Coldwell Banker, telah hadir di Indonesia sejak tahun 2001 dan fokus pada bisnis properti komersial seperti pengelolaan gedung, penyewaan kantor dan mal, serta penelitian dan konsultasi real estat. Perusahaan yang telah hadir di dunia selama 113 tahun ini menghidupkan kembali bisnis broker properti melalui sistem waralaba (franchise).

Menurut Alvin Alexander, Managing Partner Residential & Franchise Coldwell Banker Indonesia (CBI), CBI mengusung konsep dan teknologi dalam kaitan dengan disrupsi yang banyak terjadi di hampir semua bidang usaha.

“Di sisi lain bisnis properti paling sulit didisrupsi karena properti bukan fast moving good. Properti adalah barang mahal dan transaksi jual belinya jarang dilakukan orang, sehingga orang ingin berurusan dengan manusia, bukan robot atau aplikasi ketika hendak membelinya,” katanya melalui siaran pers di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Karena itu disrupsi dalam bisnis properti bukan dengan menggantikan peran manusia dengan aplikasi, tapi melengkapi manusianya atau broker properti dengan teknologi. Teknologi ibisa membuat para broker menjalani perannya dengan lebih baik dan efisien yang ujungnya memudahkan calon konsumen.

CBI melalui sistem waralabanya menawarkan teknologi digital terkini seperti virtual tour, sistem manajemen klien yang cerdas, program automatic buyer follow up, hingga keberadaan kantor online untuk para agen bisa saling bertemu dan berkolaborasi serasa seperti main game. Semua sistem disediakan kepada para partner bisnis yang membeli waralaba CBI.

Peningkatan kualitas dan profesionalitas agen bisa terus ditingkatkan melalui berbagai training online di virtual classroom. Selain itu properti yang dipasarkan juga bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri lewat platform CBI yang telah diintegrasikan dengan lebih dari 100 portal properti di 60 negara.