Kamis, Maret 28, 2024

Artikel Populer

Berita Terkait

Berita Lainnya

Artikel Terkini

Le Parc, Apartemen Crazy Rich yang Dilengkapi Taman Ber-AC

Le Parc adalah menara apartemen eksklusif di dalam superblok Thamrin Nine di pusat bisnis utama Jakarta, Jl MH Thamrin. Karena merupakan apartemen untuk para “sultan” yang ogah berkeringat di udara Jakarta yang panas, Le Parc dilengkapi taman hijau seluas 900 m2 yang disebut garden atrium di terasnya. Bukan hanya hijau, taman itu juga dijamin selalu adem karena dilengkapi penyejuk udara alias air conditioner (AC).

Menurut Associate Director Sales & Marketing Le Parc Anggun Melati, memiliki taman atau teras terbuka merupakan hal yang biasa di sebuah apartemen dewasa ini, untuk menciptakan suasana hijau dan sejuk. “Yang luar biasa jika sebuah apartemen memiliki sebuah taman yang luas dan ber-AC, sehingga selalu sejuk walau di bawah terik matahari. Itulah Le Parc,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima housingestate.id, Kamis (12/5/2022).

Garden atrium yang dinaungi kubah kaca setinggi 27 meter diletakkan di menara Le Parc Mansion yang paling eksklusif, yang hanya menawarkan 30 unit, dengan luas setiap unit mencapai hingga 1.700 m2 per unit. Setiap unit didesain personal sesuai karakteritstik setiap pembeli atau penghuninya. Ia menambahkan, PT Putragaya Wahana (PGW), pengembang Thamri Nine, melakukan studi mendalam terlebih dulu untuk memastikan kaca pada kubah garden atrium itu memang mampu menolak panas dan suara bising, sekaligus tetap bisa ditembus sinar matahari. Kubah kaca yang menaungi taman itu juga didesain bisa dibuka-tutup, sehingga aneka tanaman yang tumbuh di taman tersebut tetap bisa tumbuh dengan baik.

“Garden Atrium di Le Parc adalah maha karya yang memadukan seni arsitektur dan kecanggihan teknologi dengan baik,” ujarnya. Sementara menara apartemennya sendiri tidak dibangun tinggi dengan unit yang padat, seperti lazimnya apartemen mewah di pusat bisnis utama Jakarta yang lahannya sangat tinggi harganya. “Sebaliknya, Le Parc terlihat kontras dengan sekelilingnya, karena dibuat dalam konsep bangunan yang low-rise, dengan jumlah unit sangat terbatas serta desain dan ukuran yang variatif. Konsep demikian diterapkan untuk menyesuaikan apartemen dengan selera target konsumennya yang berselera tinggi,” jelas Anggun.

PGW menunjuk Wimberly Allison Tong Goo (WATG) sebagai arsitek Le Parc. WATG adalah firma arsitek asal Hawaii yang piawai dalam merancang resort dan hotel bergengsi di dunia, seperti Shangri-La Maldives, St. Regis Astana, Hilton Manila, MGM Grand Las Vegas, dan Nobu Hotel Los Cabos. Le Parc tentu saja, juga dirancang dengan material, finishing, perlengkapan elektronik, dan lain-lain sesuai dengan kelas apartemennya.

PGW sendiri, merkupakan salah satu perusahaan properti di bawah naungan Galeon Group yang bergerak dalam bidang pergudangan, automotif, F&B, hiburan, dan olah raga selain properti. Sebelumnya, PGW telah mengembangkan dua gedung tertinggi (300 meter) di Jakarta, Autograph dan Luminary Tower.

Le Parc adalah menara apartemen eksklusif di dalam superblok Thamrin Nine di pusat bisnis utama Jakarta, Jl MH Thamrin. Karena merupakan apartemen untuk para “sultan” yang ogah berkeringat di udara Jakarta yang panas, Le Parc dilengkapi taman hijau seluas 900 m2 yang disebut garden atrium di terasnya. Bukan hanya hijau, taman itu juga dijamin selalu adem karena dilengkapi penyejuk udara alias air conditioner (AC).

Menurut Associate Director Sales & Marketing Le Parc Anggun Melati, memiliki taman atau teras terbuka merupakan hal yang biasa di sebuah apartemen dewasa ini, untuk menciptakan suasana hijau dan sejuk. “Yang luar biasa jika sebuah apartemen memiliki sebuah taman yang luas dan ber-AC, sehingga selalu sejuk walau di bawah terik matahari. Itulah Le Parc,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima housingestate.id, Kamis (12/5/2022).

Garden atrium yang dinaungi kubah kaca setinggi 27 meter diletakkan di menara Le Parc Mansion yang paling eksklusif, yang hanya menawarkan 30 unit, dengan luas setiap unit mencapai hingga 1.700 m2 per unit. Setiap unit didesain personal sesuai karakteritstik setiap pembeli atau penghuninya. Ia menambahkan, PT Putragaya Wahana (PGW), pengembang Thamri Nine, melakukan studi mendalam terlebih dulu untuk memastikan kaca pada kubah garden atrium itu memang mampu menolak panas dan suara bising, sekaligus tetap bisa ditembus sinar matahari. Kubah kaca yang menaungi taman itu juga didesain bisa dibuka-tutup, sehingga aneka tanaman yang tumbuh di taman tersebut tetap bisa tumbuh dengan baik.

“Garden Atrium di Le Parc adalah maha karya yang memadukan seni arsitektur dan kecanggihan teknologi dengan baik,” ujarnya. Sementara menara apartemennya sendiri tidak dibangun tinggi dengan unit yang padat, seperti lazimnya apartemen mewah di pusat bisnis utama Jakarta yang lahannya sangat tinggi harganya. “Sebaliknya, Le Parc terlihat kontras dengan sekelilingnya, karena dibuat dalam konsep bangunan yang low-rise, dengan jumlah unit sangat terbatas serta desain dan ukuran yang variatif. Konsep demikian diterapkan untuk menyesuaikan apartemen dengan selera target konsumennya yang berselera tinggi,” jelas Anggun.

PGW menunjuk Wimberly Allison Tong Goo (WATG) sebagai arsitek Le Parc. WATG adalah firma arsitek asal Hawaii yang piawai dalam merancang resort dan hotel bergengsi di dunia, seperti Shangri-La Maldives, St. Regis Astana, Hilton Manila, MGM Grand Las Vegas, dan Nobu Hotel Los Cabos. Le Parc tentu saja, juga dirancang dengan material, finishing, perlengkapan elektronik, dan lain-lain sesuai dengan kelas apartemennya.

PGW sendiri, merkupakan salah satu perusahaan properti di bawah naungan Galeon Group yang bergerak dalam bidang pergudangan, automotif, F&B, hiburan, dan olah raga selain properti. Sebelumnya, PGW telah mengembangkan dua gedung tertinggi (300 meter) di Jakarta, Autograph dan Luminary Tower.

Rekomendasi untuk Anda

Rekomendasi untuk Anda