HousingEstate, Jakarta - Keranjang ikan tradisional Vietnam menjadi inspirasi rancangan tiang kafe ini. Arsiteknya, Vo Trong Nghia, yang berbasis di Ho Chi Minh City, Vietnam, pertama kali bersentuhan dengan bambu, sejak kecil saat membantu keluarganya membuat peralatan rumah tangga.  Itu menginspirasi Nghia untuk merancang kafe dari material bambu. Tidak tanggung-tanggung, rancangan kafenya dibentuk dari 10.000 tongkat bambu. Harga satu tongkat 1 dollar AS. Bambu-bambu tersebut diambil dari hutan di Vietnam.

Menurut Nghia, kelebihan bambu batangnya keras dan padat, tapi bisa ditekuk sehingga membentuk lengkungan yang diinginkan. Bambu memiliki tiga sampai empat kali kekuatan baja. Namun ini juga tergantung pemanfaatannya, apakah digunakan seluruhnya, dipotong melintang, atau dibuat berlapis.

Kekuatan masing-masing tiang kafe  berasal dari geometri lengkung yang terdiri atas 400 tongkat bamboo. Semuanya terikat dengan tali lalu dipasang  tiga cincin baja yang mengerucut pada 5,10, dan 15 meter di atas lantai.

kafe bambu double
kafe bambu doub 2
kafe bambu ddouble 2
kafe bambu ddouble 1

Metode pengencangan konstruksi secara konvensional akan merusak tekstur bulat yang didesain oleh Nghia. Sendi pin baja misalnya, akan menghasilkan banyak titik yang membagi rongga bambu, mengeraskan dindingnya dan mengaitkan ruas-ruasnya. Limabelas tiang yang difabrikasi dengan sedikit teknologi tukang kayu, sebagian besar menggunakan serat sintetis dan paku-paku kecil.

“Mencari insinyur yang mengerti struktur cukup sulit. Kami mengikuti aturan logis dari struktur, berdasarkan desain pada pengalaman tradisional. Kami selalu membuat tiruan sebelum konstruksi, yakni menempatkan beban untuk menguji kekuatan bambu,” kata Nghia.

Menemukan kontraktor yang berpengalaman dalam teknik konstruksi bambu tradisional  di Vietnam juga susah jika tidak disebut mustahil. Untuk mencegah gangguan serangga, Nghia merendam bambu di lumpur dan mengasapnya hingga kering. Sejak perusahaannya mendesain struktur bambu, Nghia harus menyewa dan melatih tim konstruksinya sendiri. Tim tersebut  kini bekerja di bawah anak perusahaannya, yakni Wind and Water House.

Sumber: Keepo.me