Kita bisa bercocok tanam secara vertikal untuk mensiasti lahan yang sangat terbatas di perkotaan.
HousingEstate, Jakarta - Vertikal agrikultur (vertikultur) digagas untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan-lahan sempit di perkotaan, khususnya bidang vertikal seperti pagar dan dinding rumah atau area balkon di apartemen, sebagai area bercocok tanam. Istilah vertikultur berasal dari bahasa Inggris, vertical dan agriculture yang artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Vetikultur dengan sistem cocok tanam konvensional sama saja. Perbedaan hanya pada sistem penataan tanamannya. Pada cara konvensional, tanaman ditata secara horizontal dan membutuhkan banyak lahan, sedangkan pada vertikultur tanaman ditata secara vertikal sehingga tidak butuh banyak lahan. “Idenya kita bisa bercocok tanam di tengah sempitnya lahan hijau perkotaan,” kata Ova Chandra Dewi, pendiri Tandur, kelompok penggerak vertikultur di Jakarta.
Sebelumnya kita mengenal vertical garden yang banyak menggunakan tanaman hias sebagai pengisi. Di vertikultur jenis tanamannya agraris atau pertanian yang bisa dikonsumsi berupa sayur mayur seperti sawi, bayam, kangkung, tomat, dan lain-lain. “Kita ingin mendorong orang, terutama anak-anak, supaya gemar makan sayur yang berkualitas dan bebas bahan kimia dengan menanam sendiri di rumahnya,” kata arsitek lulusan Universitas Indonesia (2003) dan doktor bidang waste management dari Technology University of Hamburg Harburg, Jerman, itu. Vertikultur diharapkan bisa menjadi salah satu solusi peningkatan produksi pangan lokal yang lebih bermutu dan sehat. Selain itu, keberadaan tanaman hijau dalam vertikultur dapat menambah unsur estetika pada bangunan dan lingkungan. Siap memulai vertikultur di hunian Anda? Ikuti langkah-langkah berikut ini.
Media vertikultur
Wadah atau media menanam dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Anda bisa membuat sendiri wadah vertikultur untuk menanam benih atau bibit sayuran dengan menggunakan barang-barang bekas seperti botol plastik, plastik kemasan minyak goreng, bambu, drum bekas, sepatu bekas, dan lain sebagainya. Material bangunan seperti pipa PVC dan talang air dari aluminium juga bisa jadi pilihan. Berikut cara membuat media vertikultur sederhana dari pipa plastik dan talang.
Pipa PVC Horizontal
- Siapkan pipa berdiameter standar dari toko bahan bangunan dan potongpotong sekitar 100 cm.
- Lubangi bagian atas pipa dengan mata bor berbentuk lingkaran berdiameter 10 cm sekitar lima titik.
- Lubangi bagian bawah pipa dengan solder secara teratur untuk membentuk lubang-lubang saluran air.
- Tutup pipa di kedua sisi ujungnya dengan bahan penutup pipa, lekatkan dengan lem.
- Kaitkan dengan tali untuk menggantungnya.
Talang
- Siapkan talang air dari bahan aluminium dari toko bahan bangunan. Potongpotong sepanjang kira-kira 100 cm.
- Lubangi bagian bawah talang dengan solder secara teratur tetapi jangan terlalu banyak.
- Lekatkan tutup talang menggunakan lem pada kedua ujungnya.
- Talang dapat dipasang di dinding dengan besi siku.
Cara Menanam
- Siapkan wadah menanam yang memiliki saluran lubang air di bagian bawahnya.
- Siapkan media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pupuk kompos, masukkan ke dalam wadah secara merata dan sisakan jarak sekitar 1-2 cm dari bagian atas wadah sehingga tidak terlalu penuh.
- Tanam benih tanaman berupa biji dengan jarak yang teratur dan cukup renggang. Anda bisa menggaris tanah dengan batang kayu untuk memudahkan penanaman.
- Siram dengan air secukupnya, jangan terlalu basah atau tergenang.
- Beri nama tanaman dan tanggal penanaman pada pot atau wadah tanaman. Umumnya biji mulai berkembang pada hari ke-5 hingga ke-10
- Letakkan pot-pot tanaman pada dinding dengan besi siku atau digantung menggunakan tali. Peletakkan pot tanaman pada bidang vertikal juga meminimalkan gangguan dari tikus atau kucing yang mungkin merusak.
Tips Perawatan
- Pemberian pupuk organik secukupnya agar tanaman dapat berproduksi baik
- Penambahan tanah diperlukan jika volume tanah pada vertikultur sudah menipis. Tanah tambahan sebaiknya berupa campuran tanah dan kompos (1:1)
- Penyiraman sebaiknya dilakukuan secukupnya dua kali sehari pada pagi dan sore. Kecuali, pada musim penghujan. Hindari terlalu banyak air karena akan mengakibatkan tanaman menjadi busuk.
- Sinar matahari sangat dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesa. Pastikan tanaman dapat sinar matahari memadai.
- Bersihkan media tanam dari rumput liar yang tumbuh karena bisa merebut nutrisi. Hindari tikus karena bisa merusak bibit tanaman.
- Jika terdapat bercak putih pada tanaman, itu terjadi mungkin karena adanya parasit pada media tanam yang ditumbuhi rumput liar. Bersihkan rumput atau tumbuhan liar dengan cara mencabutnya hingga ke akarnya untuk menghindari hal tersebut.
- Jika daun tumbuhan berwarna kuning, kemungkinan tanaman kekurangan air atau kebihan sinar matahari.
Sumber : Majalah Housing Estate Edisi Juli 2016